Gubuk Petani Rusak Diterjang Angin Kencang di Sekotong
Sekotong, Lombok Barat – Pada Minggu, 9 Februari 2025, sekitar pukul 14.00 WITA, wilayah Kecamatan Sekotong dilanda hujan lebat disertai angin kencang. Akibatnya, sebuah gubuk milik Amaq Dok (65), seorang petani yang berdomisili di Dusun Medang, Desa Sekotong Barat, mengalami kerusakan dengan estimasi kerugian material mencapai jutaan rupiah.
Dampak Cuaca Ekstrem di Sekotong
Fenomena cuaca ekstrem ini tidak hanya menyebabkan kerusakan pada properti warga, tetapi juga meningkatkan kekhawatiran akan potensi bencana alam lainnya, seperti pohon tumbang dan gelombang pasang. Kondisi ini telah diprediksi sebelumnya oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), yang mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan lebat dan angin kencang di wilayah Nusa Tenggara Barat.
Pernyataan Kapolsek Sekotong
Menanggapi situasi tersebut, Kapolsek Sekotong, Polres Lombok Barat, Polda NTB, Iptu I Ketut Suriarta, SH., M.I.Kom., menyatakan bahwa pihaknya terus memantau kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayahnya. “Kami selalu siap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, baik dalam menjaga keamanan maupun mendukung mereka yang terkena musibah. Tugas kami bukan hanya menjaga hukum, tetapi juga menjadi bagian dari solusi dalam setiap masalah yang dihadapi warga,” tegasnya.
Langkah-Langkah Kepolisian dalam Menjaga Kamtibmas
Polsek Sekotong telah mengambil berbagai langkah proaktif untuk memastikan keamanan dan kenyamanan warga di tengah cuaca ekstrem. Salah satunya adalah dengan meningkatkan patroli dialogis yang bertujuan untuk mengatasi potensi gangguan kamtibmas yang mungkin muncul akibat kondisi cuaca buruk. “Setelah Pemilukada serentak, penting bagi kami untuk melakukan patroli dialogis sebagai bagian dari Cooling System,” ujar Iptu I Ketut Suriarta.
Selain itu, pihak kepolisian juga aktif memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bencana yang disebabkan oleh cuaca ekstrem. Hal ini termasuk mengimbau warga untuk memangkas dahan pohon yang berpotensi tumbang dan memastikan struktur bangunan mereka aman.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi cuaca dari sumber resmi. BMKG telah menyatakan bahwa wilayah Nusa Tenggara Barat telah memasuki musim penghujan, sehingga warga diharapkan tetap waspada terhadap peningkatan curah hujan dan angin kencang di awal Februari 2025.
Selain itu, warga yang tinggal di daerah rawan bencana, seperti dekat lereng bukit atau bantaran sungai, disarankan untuk selalu siap siaga dan mempertimbangkan langkah evakuasi jika diperlukan. Kerjasama antara masyarakat dan aparat penegak hukum sangat penting untuk memastikan keselamatan dan keamanan bersama.
Cuaca ekstrem yang melanda Kecamatan Sekotong menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dan kewaspadaan bersama. Peran aktif kepolisian dalam memantau situasi dan memberikan edukasi kepada masyarakat sangat membantu dalam meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan. Dengan kerjasama yang baik antara aparat dan warga, diharapkan potensi kerugian dan korban akibat bencana alam dapat diminimalisir.