Nyongkolan Meriah Kuripan di Lombok, Pengamanan Ketat Polisi Jaga Tradisi
Lombok Barat, 9 Februari 2025 – Tradisi Nyongkolan, bagian integral dari budaya pernikahan suku Sasak di Lombok, kembali digelar dengan meriah di Dusun Kuripan Satu, Desa Kuripan, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Lombok Barat. Acara yang berlangsung pada Minggu, 9 Februari 2025, pukul 17.00 WITA hingga selesai, berlangsung aman dan lancar berkat pengamanan ketat dari Polsek Kuripan, Polres Lombok Barat, Polda NTB.
Nyongkolan: Tradisi Sakral Suku Sasak
Nyongkolan adalah prosesi adat yang menyertai rangkaian acara pernikahan pada suku Sasak di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Dalam tradisi ini, pasangan pengantin diarak dari rumah mempelai pria menuju rumah mempelai wanita, diiringi oleh keluarga, kerabat, dan rombongan musik tradisional seperti Gendang Beleq. Arak-arakan ini tidak hanya menjadi simbol penyatuan dua keluarga, tetapi juga wujud pelestarian budaya yang kaya akan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong.
Pengamanan oleh Polsek Kuripan
Pengamanan kegiatan Nyongkolan kali ini dipimpin langsung oleh Perwira Pengawas (Pawas) IPDA Imran, bersama dengan piket SPKT II Polsek Kuripan. Rombongan penyongkol berasal dari Desa Selong Belanak, Kecamatan Kuta, Kabupaten Lombok Tengah, yang datang dengan iringan Gendang Beleq, menambah semarak suasana.
Kapolsek Kuripan, IPDA I Wayan Eka Ariyana, S.H., menyatakan bahwa pengamanan ini bertujuan untuk memastikan kelancaran acara serta keamanan bagi seluruh peserta dan masyarakat sekitar. “Kami berkomitmen untuk menjaga setiap kegiatan adat dan budaya di wilayah kami agar dapat berlangsung dengan aman dan tertib,” ujar IPDA Wayan Eka Ariyana.
Hasil Pengamanan
Selama prosesi Nyongkolan, situasi berjalan aman dan lancar tanpa adanya insiden yang mengganggu. Arus lalu lintas di sekitar lokasi tetap normal dan kondusif, sehingga masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa. Kehadiran petugas kepolisian juga memberikan rasa aman bagi warga yang menyaksikan arak-arakan tersebut.
Pentingnya Sinergi dalam Pelestarian Budaya
Keberhasilan pengamanan ini tidak lepas dari kerjasama antara pihak kepolisian dan masyarakat. Partisipasi aktif warga dalam mematuhi arahan petugas serta menjaga ketertiban selama acara berlangsung menjadi kunci utama kelancaran prosesi Nyongkolan.
“Kami mengapresiasi kerjasama masyarakat yang telah mendukung pengamanan ini. Semoga sinergi seperti ini terus terjalin dalam setiap kegiatan adat dan budaya di wilayah kita,” tambah IPDA Wayan Eka Ariyana.
Pelestarian Budaya di Tengah Modernisasi
Di tengah arus modernisasi, tradisi Nyongkolan tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Sasak. Pelaksanaan prosesi ini tidak hanya sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur, tetapi juga sebagai upaya melestarikan warisan budaya kepada generasi muda.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, termasuk aparat keamanan, diharapkan tradisi ini dapat terus dilestarikan dan menjadi identitas budaya yang kuat bagi masyarakat Lombok.
“Melalui pengamanan dan dukungan terhadap kegiatan adat seperti Nyongkolan, kami berharap dapat turut serta dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal yang menjadi kekayaan bangsa,” tutup IPDA Wayan Eka Ariyana.
Tradisi Nyongkolan yang berlangsung dengan aman dan tertib ini menjadi contoh bagaimana kolaborasi antara aparat keamanan dan masyarakat dapat menciptakan suasana kondusif, sekaligus memastikan kelestarian budaya di tengah dinamika perkembangan zaman.