5 Teknologi Digital Wajib Adopsi Pengusaha Muda Nahdiyin
Jakarta, Para pengusaha yang tergabung dalam Pengusaha dan Profesional Nahdiyin (P2N) didorong untuk mengadopsi lima teknologi digital mutakhir.
Teknologi tersebut meliputi Cloud and Edge Computing, Advanced Connectivity, Generative AI, Applied AI, dan Next-Gen Software Development. Langkah ini dinilai strategis untuk meningkatkan daya saing industri dan bisnis di tingkat global.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria, menyampaikan pentingnya adopsi teknologi ini dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I P2N yang berlangsung di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Senin (25/11/2024).
“Kita harus cukup akrab dengan lima teknologi yang tengah menjadi fokus industri global saat ini yaitu Cloud and Edge Computing, Advanced Connectivity, Generative AI, Applied AI, dan Next-Gen Software Development,” ujar Nezar. Menurutnya, kelima teknologi tersebut menjadi elemen utama dalam transformasi digital yang terus berkembang di Indonesia.
Transformasi Digital Indonesia Meningkat
Nezar menjelaskan bahwa adopsi teknologi ini sejalan dengan tren global dan mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
Berdasarkan data terbaru, pasar transformasi digital global diperkirakan akan mengalami Compounded Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 13,5 persen.
“Pasar ini diproyeksikan meningkat dari US$397,96 juta (sekitar Rp6,3 triliun) pada tahun 2023 menjadi US$964 juta (sekitar Rp15,2 triliun) di 2030. Ini menunjukkan potensi besar bagi Indonesia dalam memanfaatkan peluang pertumbuhan ekonomi digital,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Nezar menyoroti kontribusi signifikan Indonesia terhadap ekonomi digital di kawasan ASEAN. “Indonesia menyumbang sekitar US$360 miliar (sekitar Rp5,7 kuadriliun) atau 40 persen dari total pertumbuhan ekonomi digital kawasan ASEAN, yang diproyeksikan mencapai US$1 triliun di tahun 2030,” tambahnya.
Teknologi Digital Sebagai Katalis Bisnis
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital telah mencanangkan transformasi digital di semua sektor.
Teknologi digital dijadikan katalis, enabler, dan driver dalam proses bisnis. Nezar menekankan pentingnya penerapan teknologi ini bagi organisasi seperti P2N.
“Saya yakin semua yang hadir di sini sudah akrab dengan teknologi digital dalam operasional bisnisnya masing-masing,” ujarnya.
Ketua Umum P2N, Alven Stony, turut menegaskan bahwa organisasi ini berkomitmen mendukung transformasi digital sebagai salah satu pilar untuk memajukan pengusaha Nahdiyin.
“Kami percaya bahwa dengan adaptasi teknologi yang tepat, pengusaha Nahdiyin dapat bersaing di tingkat global,” katanya.
Dukungan dari Pemangku Kepentingan
Acara Rakernas I P2N ini juga dihadiri sejumlah tokoh penting, seperti Menteri Perlindungan Pekerja Migran, Abdul Kadir Karding, serta pengurus PBNU, Khoirul Soleh Rasyid. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan besar terhadap upaya pengusaha Nahdiyin dalam mengadopsi teknologi digital.
Sebagai penutup, Nezar menegaskan bahwa momentum transformasi digital ini harus dimanfaatkan secara maksimal.
“Adopsi teknologi digital bukan lagi pilihan, melainkan keharusan jika ingin tetap relevan di era kompetisi global,” tandasnya.
Dengan potensi ekonomi digital yang terus tumbuh, pengusaha dan profesional Nahdiyin diharapkan dapat memanfaatkan teknologi seperti Cloud Computing dan AI untuk mendorong efisiensi dan inovasi dalam bisnis. Langkah ini tidak hanya memperkuat daya saing nasional, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi digital regional.