Pemerintah Gerak Cepat Pulihkan Korban Letusan Gunung Lewotobi
Jakarta, InfoPublik – Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU), Diana Kusumastuti, mengunjungi lokasi pengungsian korban bencana letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Minggu (24/11/2024). Dalam kunjungan tersebut, pemerintah menegaskan komitmennya dalam mempercepat pemulihan kondisi masyarakat terdampak dengan fokus pada pembangunan infrastruktur dasar di lokasi pengungsian.
“Kami akan menyediakan infrastruktur dasar seperti air bersih, jalan, hingga pengelolaan sampah. Penting bagi kita untuk bersinergi antar kementerian demi percepatan pemulihan ini,” ujar Diana Kusumastuti dalam keterangan pers, melansir dari InfoPublik pada Senin (25/11/2024).
Tanggap Darurat di Lokasi Bencana
Kementerian PU bersama berbagai instansi telah mengambil langkah-langkah tanggap darurat. Layanan air bersih, sanitasi, dan pembukaan akses jalan yang terdampak material vulkanik menjadi prioritas utama. Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) NTT, Agustinus Junianto, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengerahkan alat berat seperti wheel loader, water tank, dan truck crane untuk membersihkan material vulkanik yang menutupi ruas jalan nasional.
“Kami juga membuka akses logistik agar distribusi bantuan dapat berjalan lancar,” ungkap Agustinus.
Selain itu, Ditjen Cipta Karya Kementerian PU menyediakan sarana sanitasi darurat di lokasi pengungsian, termasuk toilet portabel, mobil tangki air, dan hidran umum. Upaya ini bertujuan untuk memastikan kebutuhan dasar para pengungsi tetap terpenuhi, terutama di tengah ancaman musim hujan.
Pembangunan Huntara dan Huntap
Dalam kunjungannya, Diana Kusumastuti juga menyampaikan bahwa pemerintah sedang mempersiapkan pembangunan hunian sementara (Huntara) dan hunian tetap (Huntap). Bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dua lokasi Huntara sedang digarap di Kreser dan Desa Konga.
Huntara di Kreser dirancang untuk menampung 355 Kepala Keluarga (KK), sementara di Desa Konga akan menampung 420 KK. Bangunan ini menggunakan rangka baja yang kuat dan tahan terhadap kondisi cuaca ekstrem. Kepala BNPB menyebutkan bahwa Huntara ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan mendesak para pengungsi sebelum proses relokasi ke Huntap dimulai.
“Lokasi Huntap bagi 2.700 KK sedang kami survei. Kami memastikan lokasi tersebut memiliki kontur tanah yang datar, struktur aman, dekat jalan nasional, dan sesuai dengan preferensi warga,” jelas Kepala BPPW NTT, T. Davis Hamid.
Fasilitas Umum dan Sosial di Huntap
Dalam pembangunan Huntap, Kementerian PU melalui Ditjen Cipta Karya akan melengkapi lokasi dengan fasilitas umum (Fasum) dan fasilitas sosial (Fasos), termasuk penyediaan air minum, sanitasi, perbaikan sekolah, dan rumah ibadah. Sementara itu, Ditjen Bina Marga bertugas memastikan akses jalan menuju lokasi Huntap tetap memadai.
Sinergi untuk Pemulihan Cepat
Pemerintah menargetkan pemulihan pascabencana dapat berjalan dengan cepat melalui kerja sama lintas kementerian. Selain fokus pada penyediaan kebutuhan dasar, sinergi ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang layak bagi para korban bencana.
“Langkah cepat ini adalah bentuk kehadiran negara untuk masyarakat. Kami ingin memastikan mereka dapat segera kembali ke kehidupan yang normal,” tutup Diana Kusumastuti.
Dalam kunjungan tersebut, Wamen Diana didampingi oleh Staf Ahli Menteri PU Bidang Keterpaduan Pembangunan Maulidya Indah Junica, Kepala BBWS NTT II Parlinggoman Simanungkalit, Kepala BPJN NTT Agustinus Junianto, dan Kepala BPPW NTT T. Davis Hamid.
Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam membantu korban bencana dengan mempercepat proses rehabilitasi dan rekonstruksi Korban Letusan Gunung Lewotobi di Flores Timur.