Nyongkolan Banyumulek: Sinergi Polisi dan Masyarakat Lestarikan Budaya
Lombok Barat, NTB – Tradisi Nyongkolan, sebuah ritual adat yang kaya makna bagi masyarakat Lombok, kembali digelar di Kecamatan Kediri. Polsek Kediri, Polres Lombok Barat, Polda NTB, turut hadir memonitor dan memastikan kelancaran serta keamanan perhelatan budaya tersebut. Pada hari Rabu, 8 Januari 2025, iring-iringan Nyongkolan dari Dusun Kerangkeng, Desa Banyumulek, memeriahkan suasana sore dengan alunan musik kecimol.
Kegiatan pengamanan tradisi adat Nyongkolan ini dimulai sekitar pukul 16.40 WITA. Iring-iringan dimulai dari depan Masjid Kembar Menara Tunggal Desa Banyumulek. Rute yang dilalui menempuh jarak kurang lebih 500 meter. Meskipun arus lalu lintas sempat padat, berkat kehadiran dan pengaturan dari personel kepolisian, situasi tetap lancar dan kondusif. Tidak ada gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang terjadi selama kegiatan berlangsung.
Kapolsek Kediri, AKP Jahyadi Sibawaih, S.H., menegaskan komitmen pihaknya dalam menjaga kelestarian budaya lokal sekaligus memberikan rasa aman bagi masyarakat. “Kami hadir untuk memonitor dan memastikan kegiatan adat Nyongkolan ini berjalan lancar tanpa hambatan. Pengamanan ini merupakan wujud dukungan kami terhadap pelestarian budaya dan juga memberikan rasa aman bagi masyarakat yang berpartisipasi,” ujarnya.
Tradisi Nyongkolan: Perekat Silaturahmi Masyarakat Lombok
Nyongkolan merupakan tradisi adat yang sangat penting bagi masyarakat suku Sasak di Lombok. Tradisi ini biasanya dilaksanakan sebagai bagian dari rangkaian upacara pernikahan. Iring-iringan pengantin diiringi oleh keluarga, kerabat, dan masyarakat setempat dengan alunan musik tradisional, seperti kecimol, menuju rumah mempelai wanita.
Lebih dari sekadar seremonial pernikahan, Nyongkolan memiliki makna yang lebih dalam. Tradisi ini menjadi ajang silaturahmi, mempererat tali persaudaraan antar keluarga dan masyarakat. Suasana yang meriah dan penuh kebersamaan mencerminkan nilai-nilai gotong royong dan kekeluargaan yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Lombok.
Pengamanan Terpadu untuk Kelancaran Nyongkolan
Pengamanan kegiatan Nyongkolan ini dipimpin langsung oleh Ka SPK II Polsek Kediri, dibantu oleh Bhabinkamtibmas Desa Banyumulek dan personel Polsek Kediri lainnya. Kehadiran personel kepolisian di lokasi bertujuan untuk mengantisipasi potensi gangguan Kamtibmas, serta mengatur arus lalu lintas agar tetap lancar.
“Petugas kami diterjunkan untuk mengatur arus lalu lintas, mengingat kegiatan ini menggunakan sebagian badan jalan. Kami juga berupaya mengantisipasi potensi gangguan Kamtibmas agar acara berjalan dengan tertib dan lancar,” imbuh AKP Jahyadi.
Antusiasme Masyarakat dan Kelancaran Acara
Tradisi Nyongkolan kali ini disambut antusias oleh masyarakat setempat. Sepanjang rute yang dilalui iring-iringan, masyarakat berbondong-bondong menyaksikan dan turut memeriahkan acara. Kehadiran polisi di tengah-tengah masyarakat memberikan rasa aman dan nyaman bagi semua pihak.
Kegiatan Nyongkolan di Dusun Kerangkeng, Desa Banyumulek ini berakhir pada pukul 18.15 WITA. Secara keseluruhan, kegiatan berjalan dengan aman, tertib, dan lancar. Keberhasilan pengamanan ini merupakan wujud sinergi antara kepolisian dan masyarakat dalam menjaga kelestarian budaya dan menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif.
Peran Serta Polisi dalam Pelestarian Budaya
Polsek Kediri secara konsisten menunjukkan komitmennya dalam mendukung pelestarian budaya lokal. Partisipasi aktif dalam pengamanan kegiatan adat seperti Nyongkolan merupakan salah satu wujud nyata dari komitmen tersebut. Selain memberikan rasa aman, kehadiran polisi juga memberikan dukungan moril bagi masyarakat untuk terus melestarikan tradisi-tradisi luhur yang diwariskan oleh nenek moyang.
Dengan sinergi antara aparat keamanan dan masyarakat, diharapkan tradisi Nyongkolan dapat terus dilestarikan dan menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas masyarakat Lombok. Tradisi ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga merupakan warisan budaya yang mengandung nilai-nilai luhur yang patut dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang.