Nyongkolan Sekotong: Tradisi Meriah Dijaga Ketat Polisi!
Sekotong, Lombok Barat – Suasana suka cita mewarnai prosesi adat Nyongkolan yang digelar warga Dusun Madak Belek 2, Desa Persiapan Empol, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, pada Kamis (9/1/2025). Tradisi turun temurun masyarakat Sasak ini mendapat pengawalan ketat dari jajaran Polsek Sekotong, Polres Lombok Barat, Polda NTB, demi kelancaran lalu lintas dan keamanan masyarakat.
Prosesi Nyongkolan kali ini mengambil rute dari Dusun Madak Belek 2 menuju Dusun Elak Juring, Desa Sekotong Tengah, Kecamatan Sekotong. Iring-iringan pengantin dan rombongan peserta Nyongkolan memadati jalan raya Desa Sekotong Tengah, diiringi alunan musik tradisional Kecimol yang menambah semarak suasana. Kehadiran petugas kepolisian di lokasi bertujuan untuk memastikan kegiatan berjalan tertib dan tidak mengganggu pengguna jalan lainnya.
Pengamanan dan Pengaturan Lalu Lintas Terpadu
Pengamanan dan pengaturan arus lalu lintas dimulai sejak pukul 16.00 WITA hingga prosesi selesai. Petugas yang diterjunkan terdiri dari Bhabinkamtibmas Desa Sekotong Tengah, Aipda MD Hartana Putra, Bhabinkamtibmas Desa Cendi Manik, Aipda Saepul Rahman, dan Unit Lantas Polsek Sekotong, Aipda L Sulaiman. Mereka ditempatkan di sepanjang jalan raya Desa Sekotong Tengah untuk mengatur arus lalu lintas dan memberikan imbauan kepada rombongan pengantin serta masyarakat yang hadir.
Kapolsek Sekotong, Iptu I Ketut Suriarta, SH., M.I.Kom., menegaskan komitmen pihaknya dalam menjaga keamanan dan kelancaran kegiatan masyarakat, khususnya tradisi Nyongkolan. “Kami hadir untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang melaksanakan tradisi Nyongkolan, serta bagi para pengguna jalan raya,” ujarnya.
Imbauan Kamtibmas dan Apresiasi Masyarakat
Selain melakukan pengaturan lalu lintas, petugas kepolisian juga memberikan imbauan kepada para pemuda yang berjoged dalam rombongan pengantin untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dan memastikan kegiatan berjalan lancar.
Kepala Dusun Madak Belek 2, Mawardi Spd., turut hadir dalam kegiatan pengamanan tersebut. Ia mengapresiasi kehadiran dan peran aktif Polsek Sekotong dalam mengawal tradisi Nyongkolan. “Kami sangat berterima kasih atas kehadiran dan bantuan dari Polsek Sekotong. Dengan adanya pengamanan ini, kegiatan Nyongkolan berjalan lancar dan masyarakat merasa aman,” ungkap Mawardi.
Hasil Positif dan Dampak Bagi Masyarakat
Kegiatan pengamanan dan pengaturan lalu lintas yang dilakukan oleh Polsek Sekotong membuahkan hasil positif. Arus lalu lintas di sepanjang jalan raya Desa Sekotong Tengah tetap tertib dan lancar, meskipun banyak masyarakat yang memadati bahu jalan untuk menyaksikan prosesi Nyongkolan. Selain itu, kehadiran petugas kepolisian juga memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang melaksanakan tradisi tersebut.
“Kami menghimbau rombongan pengantin dan kelompok pemuda yang mengiringi arakan Nyongkolan untuk bersama-sama menjaga situasi kamtibmas dan ketertiban lalu lintas,” imbuh Iptu I Ketut Suriarta.
Sinergi dan Pelestarian Tradisi
Kegiatan pengamanan Nyongkolan ini merupakan wujud sinergi antara kepolisian dan masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban, sekaligus melestarikan tradisi budaya. Polsek Sekotong berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan-kegiatan positif masyarakat dan hadir di tengah-tengah mereka untuk memberikan pelayanan yang terbaik.
Dengan adanya pengamanan yang terpadu dan koordinasi yang baik antara petugas kepolisian, tokoh masyarakat, dan warga, tradisi Nyongkolan dapat berjalan dengan lancar, aman, dan tetap meriah. Hal ini menunjukkan bahwa sinergi antara aparat keamanan dan masyarakat sangat penting dalam menjaga kondusifitas wilayah dan melestarikan kearifan lokal.
Kesimpulan
Pengamanan kegiatan Nyongkolan di Sekotong oleh Polsek Sekotong menunjukkan komitmen kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, serta melestarikan tradisi budaya. Dengan pengaturan lalu lintas yang baik dan imbauan kamtibmas yang efektif, kegiatan berjalan lancar dan masyarakat merasa aman. Sinergi antara kepolisian, tokoh masyarakat, dan warga menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga kondusifitas wilayah dan melestarikan kearifan lokal.