Teknik Kompos Ampuh untuk Pertanian Berkelanjutan
Sekotong, Lombok Barat – Upaya peningkatan pengetahuan petani dalam pengendalian hama penyakit tanaman (HPT) dan teknik pembuatan kompos terus digencarkan. Kali ini, Dusun Sayong Songkang, Desa Cendi Manik, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, menjadi lokasi kegiatan sosialisasi yang diikuti antusias oleh para petani setempat, Kamis (16/1/2025). Kegiatan yang dimulai pukul 10.00 WITA ini diselenggarakan berkat kerjasama antara mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat Desa (KKN PMD) Universitas Mataram (Unram) tahun ajaran 2024/2025 dengan berbagai pihak terkait.
Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh berbagai elemen penting, mulai dari pemateri yang merupakan pakar di bidangnya, perwakilan instansi pemerintah, hingga aparat keamanan. Dua dosen Unram, Prof. Ir. Bambang Soepeno M.P. dan Amrul Jihadi S.P., M.Si., didapuk sebagai narasumber utama. Turut hadir pula dosen pembimbing dari Fakultas Pertanian Unram, staf Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Sekotong, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Desa Cendi Manik Fadila Elly Varyani S.TP., ketua kelompok tani se-Desa Cendi Manik, serta mahasiswa KKN PMD Unram.
Kehadiran aparat keamanan dalam kegiatan ini memberikan nuansa tersendiri. Kapolsek Sekotong, Polres Lombok Barat, Polda NTB, Iptu I Ketut Suriarta, S.H., M.I.Kom., turut hadir dan memantau jalannya kegiatan. Menurutnya, keterlibatan Polri dalam kegiatan-kegiatan masyarakat seperti ini sangat penting untuk menjalin silaturahmi dan memberikan rasa aman.
“Kami dari Polsek Sekotong sangat mendukung kegiatan positif seperti ini. Kehadiran kami di sini adalah untuk menjalin silaturahmi dengan masyarakat, khususnya para petani, sekaligus memastikan kegiatan berjalan dengan lancar dan aman,” ujar Iptu I Ketut Suriarta.
Pentingnya Identifikasi Hama dan Teknik Pengendalian yang Tepat
Sosialisasi ini menekankan pentingnya identifikasi hama dan penyakit tanaman yang tepat sebelum menentukan metode pengendalian yang akan digunakan. Prof. Ir. Bambang Soepeno M.P., dalam pemaparannya, menjelaskan bahwa pemilihan obat atau metode pengendalian hama harus didasari oleh pemahaman yang mendalam mengenai penyebab awal munculnya hama tersebut.
“Mengobati tanaman yang terserang hama itu seperti mengobati penyakit pada manusia. Kita harus tahu dulu apa penyebabnya, baru bisa menentukan obat atau penanganan yang tepat. Jika salah diagnosis, pengobatan pun bisa salah dan justru memperparah kondisi tanaman,” jelas Prof. Bambang.
Amrul Jihadi S.P., M.Si., menambahkan bahwa teknik pembuatan kompos yang benar juga sangat penting untuk menjaga kesehatan tanah dan tanaman. Kompos merupakan pupuk organik yang ramah lingkungan dan dapat meningkatkan kesuburan tanah secara alami.
Dampak Positif Bagi Petani dan Masyarakat
Kegiatan sosialisasi ini memberikan dampak positif yang signifikan bagi para petani di Desa Cendi Manik. Mereka mendapatkan pengetahuan baru mengenai identifikasi hama dan penyakit tanaman, teknik pengendalian yang efektif, serta cara pembuatan kompos yang benar.
“Kami sangat berterima kasih atas kegiatan sosialisasi ini. Kami jadi lebih paham bagaimana cara menangani hama pada tanaman dengan benar. Ilmu ini sangat bermanfaat bagi kami para petani,” ungkap salah seorang ketua kelompok tani yang hadir.
Kehadiran dosen pendamping dari Fakultas Pertanian Unram sebagai narasumber juga memberikan nilai tambah bagi kegiatan ini. Para petani merasa lebih percaya dan termotivasi untuk menerapkan ilmu yang telah mereka dapatkan.
Sinergi untuk Kemajuan Pertanian
Kegiatan “Sosialisasi dan Identifikasi Pengendalian Hama Penyakit Tanaman (HPT) Serta Teknik Pembuatan Kompos” ini merupakan contoh sinergi yang baik antara perguruan tinggi, pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat. Diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesejahteraan petani di Lombok Barat, khususnya di Desa Cendi Manik. Dengan pengetahuan yang memadai, diharapkan para petani dapat meningkatkan produktivitas pertanian mereka secara berkelanjutan dan ramah lingkungan. Kegiatan ini juga mempererat silaturahmi antara Bhabinkamtibmas dengan warga masyarakat Desa Cendi Manik.
Manfaat Kompos bagi Pertanian Berkelanjutan
Selain fokus pada pengendalian hama dan penyakit, sosialisasi ini juga memberikan penekanan pada pentingnya penggunaan kompos. Kompos, sebagai pupuk organik, memiliki banyak manfaat bagi pertanian berkelanjutan, di antaranya:
- Meningkatkan Kesuburan Tanah: Kompos memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kemampuan tanah dalam menahan air dan unsur hara, serta menyediakan nutrisi yang dibutuhkan tanaman.
- Ramah Lingkungan: Penggunaan kompos mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang dapat mencemari lingkungan.
- Meningkatkan Kualitas Hasil Panen: Tanaman yang tumbuh di tanah yang subur akan menghasilkan panen yang lebih berkualitas dan berkuantitas.
- Mengurangi Limbah Organik: Pembuatan kompos dapat memanfaatkan limbah organik rumah tangga dan pertanian, sehingga mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir.
Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai pengendalian hama, penyakit tanaman, dan pemanfaatan kompos, diharapkan petani di Desa Cendi Manik dapat menerapkan praktik pertanian yang lebih berkelanjutan dan menguntungkan.