Kawal Ketat Nyongkolan, Polsek Gerung Jaga Tradisi Lombok Tetap Aman
GERUNG, LOMBOK BARAT – Kepolisian Sektor (Polsek) Gerung, di bawah naungan Polres Lombok Barat dan Polda NTB, menunjukkan komitmennya dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) dengan mengawal ketat pelaksanaan tradisi adat Nyongkolan di wilayah hukumnya. Pada hari Rabu, 12 Februari 2025, Polsek Gerung menerjunkan personelnya untuk mengamankan dan memonitor kegiatan Nyongkolan yang dilakukan oleh warga Batu Mulia, Desa Gapuk.
Tradisi Nyongkolan kali ini mengambil rute dari Tugu GMS Gerung menuju Dusun Mendagi, Desa Beleka. Rombongan peserta Nyongkolan, yang diperkirakan berjumlah sekitar 150 orang, berjalan kaki dengan diiringi alunan musik tradisional Gendang Beleq yang khas. Suasana meriah dan khidmat terasa dalam tradisi yang menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat Lombok ini.
Kapolsek Gerung, Iptu I Gusti Agung Bayu Damana, menjelaskan bahwa pengamanan tradisi adat Nyongkolan ini merupakan bentuk pelayanan Polri kepada masyarakat dalam menjaga kelestarian budaya sekaligus memastikan kegiatan berjalan aman dan lancar.
Pengamanan Terpadu untuk Kelancaran Nyongkolan
“Pengamanan kegiatan tradisi adat Nyongkolan ini adalah wujud kehadiran Polri di tengah masyarakat untuk memberikan rasa aman dan nyaman. Kami ingin memastikan tradisi budaya tetap lestari dan berjalan dengan tertib,” ujar Iptu I Gusti Agung Bayu Damana.
Dalam pelaksanaan pengamanan ini, Polsek Gerung menerjunkan sejumlah personel yang terdiri dari KASPK II beserta anggota piket jaga, piket provost, Bhabinkamtibmas Desa Beleka Aipda Mahsun, dan Babinsa Desa Beleka Serda Lalu Suparman. Sinergi antara Polri dan TNI ini menunjukkan soliditas dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Gerung.
Personel keamanan ditempatkan di sepanjang jalur yang dilalui rombongan Nyongkolan. Mereka melakukan pengaturan arus lalu lintas di jalan raya nasional arah barat bundaran GMS, memastikan pengguna jalan dapat melintas dengan aman tanpa terganggu oleh kegiatan tradisi. Pengamanan ini sangat penting mengingat jalur yang digunakan adalah jalan raya utama yang ramai dilalui kendaraan.
Antisipasi Gangguan Kamtibmas dan Kelancaran Lalu Lintas
Lebih lanjut, Kapolsek Gerung Iptu I Gusti Agung Bayu Damana menegaskan bahwa pengamanan ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga kelancaran kegiatan Nyongkolan, tetapi juga untuk mengantisipasi potensi gangguan Kamtibmas yang mungkin timbul. Kehadiran polisi di tengah keramaian diharapkan dapat mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, sehingga seluruh rangkaian tradisi dapat berjalan dengan aman dan kondusif.
“Kami melakukan pengamanan dan pengaturan lalu lintas untuk mencegah kemacetan dan memastikan keselamatan pengguna jalan. Selain itu, kami juga mengantisipasi potensi gangguan Kamtibmas agar kegiatan Nyongkolan ini benar-benar berjalan aman dan lancar dari awal hingga akhir,” tegas Iptu I Gusti Agung Bayu Damana.
Kegiatan tradisi adat Nyongkolan yang berlangsung mulai pukul 17.00 WITA ini berakhir sekitar pukul 18.20 WITA. Berkat kesigapan dan profesionalisme personel Polsek Gerung, seluruh rangkaian acara berjalan dengan aman dan lancar tanpa adanya insiden yang berarti. Masyarakat pun dapat melaksanakan tradisi Nyongkolan dengan khidmat dan sukacita.
Apresiasi Masyarakat dan Komitmen Polsek Gerung
Keberhasilan pengamanan tradisi Nyongkolan ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, terutama masyarakat Desa Gapuk dan Desa Beleka. Mereka merasa aman dan nyaman dengan kehadiran polisi yang mengawal kegiatan budaya mereka.
Polsek Gerung sendiri berkomitmen untuk terus hadir dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, termasuk dalam pengamanan kegiatan-kegiatan budaya dan tradisi adat yang menjadi kekayaan bangsa. Sinergi antara Polri, TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat akan terus ditingkatkan demi terwujudnya Kamtibmas yang kondusif di wilayah hukum Polsek Gerung.