Dukung Ketahanan Pangan, Polsek Lembar Evaluasi Lahan HKM di Mareje Timur
Ipda Joko Rudiantoro menjelaskan bahwa tanaman tumpang sari adalah bentuk pertanaman campuran (polyculture) yang melibatkan dua jenis atau lebih tanaman pada satu areal lahan tanam dalam waktu yang hampir bersamaan. “Konsep ini sangat efektif untuk meningkatkan produktivitas lahan dan diversifikasi hasil pertanian,” ujar Kapolsek Lembar. “Misalnya, kita bisa menanam jagung dan kedelai, atau jagung dan kacang tanah secara bersamaan, sehingga pemanfaatan lahan menjadi lebih optimal.”
Dukungan Penuh dari Masyarakat Setempat
Menanggapi rencana tersebut, H. Zainudin, selaku Kepala Dusun sekaligus Jagawana, menyatakan kesediaannya untuk mendukung penanaman tumpang sari di kawasan HKM. Namun, ia menekankan pentingnya penggunaan sistem manual tanpa pestisida dalam proses pembersihan lahan. Hal ini demi menjaga keberlangsungan tumbuhan lain yang ada di sekitar area tanam.
“Kami sangat mendukung program ketahanan pangan pemerintah pusat ini. Namun, kami berharap dalam pelaksanaannya tetap memperhatikan kelestarian alam,” tegas H. Zainudin. “Penggunaan cara manual tanpa pestisida menjadi prioritas kami agar tidak merusak ekosistem hutan.” Komitmen ini menunjukkan keselarasan antara program pembangunan dan upaya pelestarian lingkungan.
Tujuan dan Harapan ke Depan
Pengecekan yang dilakukan oleh Kapolsek Lembar dan personel Polsek Lembar ini bertujuan untuk memastikan apakah kawasan HKM tersebut benar-benar bisa dimanfaatkan sebagai lahan tumpang sari. Langkah ini merupakan bentuk dukungan nyata terhadap program ketahanan pangan pemerintah pusat, dengan memaksimalkan potensi sumber daya alam yang ada di sekitar kita.
Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan produktivitas lahan di wilayah Lembar dapat meningkat, memberikan dampak positif terhadap ketersediaan pangan lokal, dan pada gilirannya, berkontribusi pada stabilitas ketahanan pangan nasional. Kegiatan ini sendiri berjalan dengan aman, lancar, dan kondusif, dan berakhir pada pukul 13.10 WITA.