Sinergi Petani Beriuk Tinjal dan Polri: 3,4 Ton Jagung Diserap Bulog di Lombok Barat
Pertama, penyerapan oleh Bulog menjamin pasar yang pasti bagi hasil panen petani. Hal ini sangat penting untuk mencegah fluktuasi harga yang ekstrem dan kerugian yang dapat dialami petani setelah musim panen raya. Dengan harga pembelian pemerintah (HPP) yang ditetapkan, petani mendapatkan jaminan harga yang layak.
Kedua, penjualan ke Bulog turut membantu Pemda dalam memperkuat Cadangan Pangan Pemerintah (CPP). Jagung merupakan salah satu komoditas strategis selain beras, yang vital untuk kebutuhan pakan ternak dan industri pengolahan pangan. Penambahan stok di gudang Bulog secara otomatis akan memperkuat posisi daerah dalam menghadapi potensi lonjakan permintaan atau krisis pangan di masa mendatang.
Kolaborasi yang dilakukan oleh Komoditas Petani Jagung Beriuk Tinjal dan Polsek Gerung ini menunjukkan model sinergi yang efektif antara produsen (petani) dan pihak pengamanan, dengan Bulog sebagai penyerap utama. Diharapkan langkah ini dapat terus berlanjut dan dicontoh oleh kelompok tani lainnya di Lombok Barat untuk mendukung terciptanya kemandirian pangan yang berkelanjutan.
Optimisme Ketahanan Pangan Lombok Barat
Total 3,4 ton jagung yang diserap Bulog kali ini menjadi bukti nyata kesuksesan panen petani di Gerung, Lombok Barat. Proses distribusi yang lancar dan aman, berkat pengawalan Polsek Gerung, mengirimkan sinyal optimisme yang kuat terhadap kondisi stok pangan di Nusa Tenggara Barat.
Ke depannya, sinergi antara aparat keamanan, Bulog, dan petani diharapkan semakin diperkuat. Melalui pendampingan dan pengamanan yang berkelanjutan, petani akan semakin termotivasi untuk meningkatkan produktivitas, sementara masyarakat dapat merasakan manfaat dari stabilitas harga dan ketersediaan komoditas pangan. Upaya ini merupakan langkah strategis untuk mewujudkan ketahanan pangan yang tangguh dan memberikan kesejahteraan yang merata bagi seluruh pelaku di sektor pertanian.