Panen Raya Polres Lobar: 24,4 Ton Jagung untuk Ketahanan Pangan
Pemenuhan standar ini sangat krusial karena berkaitan langsung dengan daya simpan dan kualitas komoditas.
Hasil panen jagung yang telah memenuhi standar ini dibeli oleh Bulog dengan harga Rp 6.400 per kilogram.
Harga yang kompetitif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dan motivasi bagi para petani binaan untuk terus meningkatkan kualitas hasil panen mereka.
Polri Komitmen Dukung Stabilitas Pangan dan Harga
Keberhasilan program penyaluran jagung ini mendapat apresiasi dari jajaran Polres Lombok Barat. Kapolres Lombok Barat, Polda NTB, AKBP Yasmara Harahap, S.I.K., melalui Kepala Bagian Sumber Daya Manusia (Kabag SDM), AKP Taufik Hidayat, S.H., menegaskan bahwa capaian ini adalah wujud nyata dukungan Polri terhadap kebijakan pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Capaian 24,4 ton jagung yang berhasil kami salurkan ke Bulog dalam periode ini merupakan hasil kerja keras dan sinergi seluruh jajaran Polsek dan Satuan di Polres Lombok Barat, bersama dengan para petani binaan,” ujar AKP Taufik Hidayat, S.H., saat dimintai keterangan, Senin (13/10/2025).
Beliau juga menambahkan bahwa program ini bukan hanya sekadar menanam, tetapi juga memastikan bahwa hasil panen tersalurkan dengan baik dan dihargai sesuai standar yang berlaku.
“Kami memastikan setiap butir jagung yang diserahkan memiliki kualitas yang baik, dengan kadar air memenuhi standar Bulog, yaitu 14%. Ini penting agar Bulog dapat menjaga stabilitas pasokan dan harga di pasaran. Kami akan terus berkomitmen untuk melanjutkan dan memperluas program ketahanan pangan ini demi kesejahteraan masyarakat Lombok Barat,” tegasnya.
Langkah Selanjutnya: Memperluas Dampak Program
Meskipun telah mencapai angka penyaluran yang signifikan, program Ketahanan Pangan Polres Lombok Barat tidak berhenti sampai di sini.
Beberapa Polsek masih merencanakan penyaluran berikutnya dalam beberapa hari ke depan, menunjukkan bahwa kegiatan tanam dan panen dilakukan secara berkelanjutan.
Program ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang, tidak hanya dalam hal pasokan komoditas, tetapi juga dalam hal edukasi dan pendampingan kepada petani lokal.
Dengan adanya pendampingan dari Polri, para petani mendapatkan akses informasi yang lebih baik mengenai praktik pertanian yang efektif dan standar kualitas yang dibutuhkan pasar.
Ke depan, Polres Lombok Barat bertekad untuk terus menjalin koordinasi erat dengan Bulog dan instansi terkait lainnya.
Langkah ini penting untuk menjamin bahwa program Ketahanan Pangan dapat terus berkontribusi secara optimal dalam menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga komoditas pangan pokok, menjadikan Lombok Barat sebagai salah satu wilayah yang tangguh dalam menghadapi tantangan ketersediaan pangan di masa depan.